Kuliner Khas Palembang itu Pempek

 JIKA seorang wisatawan pernah berkunjung ke Kota Palembang pasti sudah kenal dengan makanan yang satu ini, yaitu PempekPempek terbuat dari bahan dasar ikan dan tepung sagu. Makanan asli Sumatera Selatan ini sudah terkenal secara nasional dan menjadi oleh-oleh atau buah tangan bagi para wisatawan untuk dibawah pulang. Harganya pun relatif terjangkau dan sangat mudah didapat.


Kuliner ini bisa kita jumpai disudut-sudut kota Palembang karena banyak sekali pedagang yang menjualnya. Jika dimakan rasanya enak dan cocok sekali bila disantap dalam keadaan hangat. Itulah Pempek, salah satu makanan khas daerah Palembang yang terkenal dengan Sungai Musinya itu.

Memang benar Pempek tidak bisa dipisahkan dari Sungai Musi. Makanan yang bahan dasar pembuatannya didominasi ikan air tawar, salah satunya Ikan Belida kebanyakan hidup dan berkembangbiak di Sungai Musi Palembang. Selain Ikan Belida, Seiring dengan perkembangan zaman sekarang Pempek telah banyak dibuat dari ikan lain, misalnya ikan Tenggiri, Gabus dan Ikan Parang-parang.

Sejarah Pempek

Sungai Musi yang menjadi ikon Kota Palembang kaya akan sumber daya alam, terutama ikan air tawar. Tidak heran sebagian besar kuliner yang dihasilkan daerah ini terbuat dari bahan dasar ikan, tak terkecuali Pempek.

Pada Pertengahan abad 16 Ikan yang berasal dari Sungai Musi berlimpahruah. Saking banyaknya ikan yang diproduksi dari Sungai yang membelah Kota Palembang menjadi dua ini membuat masyarakat dikala itu menjadi bingung, mau diapakan ikan-ikan itu.

Ada seorang pria tua keturunan Tionghoa yang berdiam di tepian Sungai Musi berinisiatif mengolah ikan yang banyak itu menjadi makanan yang belum dikenal sebelumnya yaitu Pempek. Kata Pempek sendiri berasal dari seorang Apek (Sebutan seorang pria dari kalangan Tionghoa) yang menjajakan atau menjual Pempek sambil teriak: “Pek....., Apek.....”, sampai akhirnya makanan baru itu dinamakan Pempek seperti yang kita kenal sekarang ini.

Jenis-jenis Pempek

Pempek terbuat dari bahan dasar ikan giling, tepung sagu, air dan garam sehingga menjadikan pempek tidak hanya memiliki nilai budaya tapi juga memiliki nilai ekonomi dan gizi yang tinggi. Kandungan gizi utama pada pempek adalah protein, lemak, dan karbohidrat.

Pempek Panggang

Sebagai penambah cita rasa, pempek biasanya disajikan lengkap bersama “kuah cuka” (cuko) yakni saus kental berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan gula merah, cabe, dan udang kering. Biasanya dapat pula ditambahkan potongan ketimun, sedikit mie basah dan juga udang kering yang ditumbuk ke dalam kuah cuka. Rasa asam pedas yang didapat dari kuah cuka menimbulkan sensasi tersendiri dan menggugah selera dalam menyantap pempek.

Ikan yang digunakan untuk pembuatan pempek sejatinya adalah ikan belida (Iwak Belido) yang mendiami Sungai Musi. Namun, seiring dengan langka nya ikan belida, maka jenis ikan lainnya digunakan sebagai pengganti seperti ikan gabus dan ikan tenggiri.

Baca Juga : Pempek Khas Palembang Terenak

Masyarakat Palembang telah berhasil memvariasikan pempek dengan isian maupun bahan tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, maupun tahu, sehingga sekarang terdapat beragam jenis pempek antara lain pempek Kapal Selam, Adaan, Keriting, Pempek Kulit, Pempek Tahu hingga Pempek Lenggang dan Panggang.

Kapal Selam

Salah satu penamaan pempek yang paling unik adalah pempek kapal selam. Pemberian nama pempek kapal selam sendiri karena dalam proses pembuatannya pempek ini direbus dengan cara menenggelamkannya ke dalam air mendidih. Apabila pempek telah matang, pempek ini dengan sendirinya akan mengapung dan naik ke permukaan. Karena dalam proses pembuatannya seperti cara kerja kapal selam, maka diberikanlah namanya pempek kapal selam.