Biografi Christopher Latham Sholes - Penemu Papan Ketik QWERTY

Biografi - Christopher Latham Sholes adalah seorang penerbit surat kabar dan politisi Wisconsin. Ia dikenal sebagai seorang penemu keyboard QWERTY pertama kali yang masih digunakan sampai sekarang. Bersama Samuel W. Soule, Carlos Glidden dan John Pratt, telah dianggap sebagai salah satu penemu mesin ketik pertama di Amerika Serikat. Pada masanya, Sholes menggunakan nama C. Latham Sholes , Latham Sholes, atau CL Sholes, tetapi tidak pernah "Christopher Sholes" atau "Christopher L. Sholes".

Biografi Christopher Latham Sholes - Penemu Papan Ketik QWERTY
Christopher Latham Sholes dan Mesin ketik Sholes, 1873. Buffalo History Museum

Masa muda dan karir politik

Christopher Sholes Lahir di Mooresburg, Pennsylvania 14 Februari 1819. Sholes pindah ke dekat Danville, Pennsylvania untuk magang di sebuah percetakan. Setelah selesai magang, Sholes pindah ke Milwaukee, Wisconsin pada tahun 1837.

Ia menjadi  penerbit surat kabar dan politisi. Sebagai poloitisi ia menjabat sebagai Senat di Negara Bagian Wisconsin ( 1848-1849), sebagai Demokrat di Majelis Negara Wisconsin (1852-1853), sebagai Soiler Gratis dan sebagai Senat di partai Republik (1856-1857). Dia berperan dalam gerakan yang berhasil menghapuskan hukuman mati di Wisconsin : korannya, The Kenosha Telegraph, melaporkan pada persidangan John McCaffary pada tahun 1851, dan kemudian pada tahun 1853 ia memimpin kampanye di Majelis Negara Wisconsin. Dia adalah adik dari Charles Sholes (1816-1867) yang juga seorang penerbit surat kabar dan politisi yang bertugas di kedua majelis Wisconsin State Legislatif dan sebagai walikota Kenosha.


Papan Ketik (Keyboard)

Mesin ketik pertama kali yang sukses secara komersil diciptakan oleh C. Latham Sholes, Carlos Glidden dan Samuel W. Soule pada tahun 1867. Penemuan ini kemudian memperoleh hak paten dan dibeli oleh E. Remington and Sons, sebuah perusahaan manufaktur.

Walaupun demikian, mesin ini pada awalnya masih memiliki beberapa kekurangan antara lain juru tulis tidak dapat melihat hasil ketikan secara langsung dan adanya kesulitan akan penempatan tuts yang digunakan untuk kembali pada posisi semula. Hal ini kemudian dapat diatasi dengan munculnya “visible typewriters” seperti mesin ketik Oliver pada tahun 1895.


Penemuan QWERTY

Pada saat sholes menciptakan mesin ketik, susunan hurufnya dibuat urut berdasarkan huruf latin, sehingga memungkinkan kita mengetik lebih cepat, namun susunan seperti itu sering menimbulkan masalah. Sering kali saat tombol ditekan, batang-batang huruf (slug) yang menghentak pita itu mengalami kegagalan mekanik, oleh sebab itu batang-batang itu saling mengait (jamming). Atas saran James Densmore rekan bisnisnya, Sholes harus mencari kombinasi huruf lain agar masalah ini dapat terselesaikan.

Karena bingung memikirkan solusinya, Sholes justru mengacak-acak urutan itu sedemikian rupa, sehingga terciptalah kombinasi yang dianggap paling sulit untuk mengetik, dengan tujuan agar tidak terjadi kegagalan mekanik, dan terciptalah suatu urutan QWERTY ini pada mesin ketik. Akhirnya susunan pada mesin ketik inilah yang diturunkan pada keyboard sebagai input komputer dan pada tahun 1973 diresmikan sebagai keyboard standar ISO (International Standar Organization).

Tata letak ”qwerty” pada papan ketik sudah menjadi standardisasi dan tetap digunakan hingga saat ini. Pada tahun 1874, Sholes dan Glidden menciptakan mesin ketik dengan tata letak papan ketik ”qwerty”. Tata letak ini telah menjadi standar dalam mesin ketik dan papan ketik komputer yang berbahasa Inggris. Tipe ”qwerty” disesuaikan di beberapa negara lain, seperti ”qzerty” di Itali, ”azerty” di Perancis, dan ”qwertz” di Jerman. Tata letak ini dianggap kurang efisien karena memperlambat juru tulis dalam mengetik. Walaupun demikian, tata letak seperti ini dapat mengurangi frekuensi typebar yang mengganjal dan macet pada mesin.

Kemudian muncul sejumlah usulan mengenai tata letak yang radikal, seperti “Dvorak”, tetapi tidak ada yang mampu menggantikan ”qwerty”. Mesin ketik ”Blickebsderfer” dengan tata letak ”Dhiatensor” mempunyai kemungkinan sebagai usaha pertama yang mengoptimalkan tata letak mesin ketik untuk keuntungan efisiensi.

QWERTY adalah salah satu jenis tata letak tombol-tombol pada keyboard. Dinamakan demikian karena tombol-tombol huruf Q, W, E, R, T, dan Y berada secara berurutan seperti terlihat dalam baris paling atas dari papan ketik ini (yaitu yang dipakai pada kebanyakan keyboard komputer saat ini).

Christopher Latham Sholes meninggal pada 17 Februari 1890 setelah berjuang melawan tuberkulosis selama sembilan tahun, dan dimakamkan di Hutan Rumah Pemakaman di Milwaukee.