Manfaat Kritik Seni yang Digunakan di Dunia Pendidikan Sekolah

  Kegunaan kegiatan kritik dalam dunia pendidikan adalah sebagai evaluasi. Kegiatan kritik atau mengkritik sudah tidak asing di masyarakat, bahkan mungkin saja secara tidak sengaja masyarakat suka mengkritik sesuatu. Kegiatan kritik seni dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap karya seni. Kritik seni terdiri dari beberapa jenis dan salah satunya adalah kritik pedagogik yang berlangsung di dunia pendidikan.

Apa yang dimaksud dengan kegiatan kritik di dunia Pendidikan terlebih Sekolah? Bagaimana cara mengkritik suatu karya seni? Simak jawabannya dalam artikel ini.

Kegiatan Kritik dalam Dunia Pendidikan

Ilustrasi Kegiatan Kritik dalam Dunia Pendidikan (Foto: Kelli Tungay | Unsplash.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kegiatan Kritik dalam Dunia Pendidikan (Foto: Kelli Tungay | Unsplash.com)
Dikutip dari buku Seni dan Budaya oleh Sulistianto, dkk (2004), kegiatan kritik merupakan salah satu aspek dari apresiasi yang berkaitan dengan kegiatan memberi resensi (ulasan) suatu pameran atau karya seni. Kritik yang diberikan harus dilengkapi dengan teori yang sesuai dengan persyaratan, prosedur, dan metodologi yang dipakai dalam mengapresiasi karya seni rupa.
Ada cara untuk memberikan kritik, berikut ini beberapa caranya:
  • Pemaparan. Pada tahap pemaparan ini termasuk menemukan, mencatat, atau menyebutkan apa yang dilihat apa adanya dan belum membuat kesimpulan.
  • Uraian kebetulan (formal). Pada tahap ini dilakukan penelusuran sebuah karya seni berdasarkan struktur bentuknya dengan cara membuat rincian.
  • Penafsiran makna. Tahap ini berisi tema dan masalah-masalah yang disajikan.
  • Penilaian. Tahap ini menentukan derajat karya seni dibandingkan dengan karya seni lain yang sejenis.
Melalui kritik objektif dan proporsional, sebuah karya seni rupa bisa ditelaah kelebihan dan kekurangannya. Jadi, dengan adanya kritik akan berperan positif bagi seniman untuk kemajuan teknik atau estetiknya. Namun, kritik juga bisa membawa dampak negatif jika kritik tersebut disampaikan secara subjektif.

Jenis Kritik Seni

  1. Kritik jurnalistik. Biasanya berupa pemberitaan mengenai berbagai peristiwa dalam dunia seni rupa yang muncul di berbagai media.
  2. Kritik ilmiah. Bisa disebut juga kritik akademik yang berkembang di perguruan tinggi seni. Kajian kritiknya bersifat luas, mendalam, dan sistematis dengan menggunakan landasan metodologi penelitian ilmiah.
  3. Kritik populer. Kritik ini lahir dari tulisan penulis seni yang tidak menuntut keahlian kritis dan berkembang di seluruh dunia.
  4. Kritik pedagogik. Kritik jenis ini berlangsung di dunia pendidikan, terutama pada proses pembelajaran seni ketika seorang guru dapat berperan sebagai kritikus terhadap karya para siswa. Tujuan kritik pedagogik adalah supaya bakat dan potensi siswa bisa dikenali dan dikembangkan.
Jadi, kegunaan kegiatan kritik dalam dunia pendidikan adalah sebagai evaluasi. Dalam dunia pendidikan seni digunakan kritik pedagogik yang dilakukan oleh guru terhadap siswanya.